Cite This        Tampung        Export Record
Judul Mentari Sang Kelana : Cerita dan Makna Lagu-Lagu Iwan Abdulrachman / Arie Malangyudo
Pengarang Arie Malangyudo
EDISI Cetakan pertama
Penerbitan Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2017
Deskripsi Fisik xii + 273 hlm. :Ilus. ;14x21 cm
ISBN 978-602-424-676-1
Subjek Biografi
Abstrak LAHIR di Sumedang, 3 September 1947, Iwan Abdulrachman mulai mencipta lagu sejak usia 17 tahun, 1964. Persahabatannya dengan alam sebagai seorang kelana menjadi tema utama lagu-lagunya yang liris dan puitis. Buku ini menyajikan cerita dan makna di balik lagu-lagu Abah Iwan-demikian dia sering disapa-yang digubah hingga usia 61 tahun. Menurut Abah, selama ini manusia cenderung banyak bicara dan ingin didengarkan tapi sukar sekali menjadi pendengar yang baik. Kita seolah telah kehilangan hakikat sebagai seorang manusia yang tidak toleran ter- hadap perbedaan dan berubah menjadi makhluk tanpa empati. Lewat lagu-lagunya, Abah mengajak kita kembali belajar menyimak segala isyarat lirih dan kelembutan alam. "Mari mengamati sinar mentari pagi. Mari mendengar gemercik air yang mengalir, burung berkicau, dan embusan angin yang menyelinap di antara dedaunan. Alam seolah sedang berbicara dengan hatinya yang suci. Jadikanlah alam sebagai gurumu," ujar Abah.
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum
Lokasi Akses Online SMKN 46 Jakarta

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000000977 920 ARI m Dapat dipinjam FOURTY SIX LIBRARY - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000682
005 20231025081733
007 ta
008 231025################g##########0#ind##
020 # # $a 978-602-424-676-1
035 # # $a 0010-1023000636
082 # # $a 920
084 # # $a 920 ARI m
100 0 # $a Arie Malangyudo
245 1 # $a Mentari Sang Kelana : $b Cerita dan Makna Lagu-Lagu Iwan Abdulrachman /$c Arie Malangyudo
250 # # $a Cetakan pertama
260 # # $a Jakarta :$b Kepustakaan Populer Gramedia,$c 2017
300 # # $a xii + 273 hlm. : $b Ilus. ; $c 14x21 cm
520 # # $a LAHIR di Sumedang, 3 September 1947, Iwan Abdulrachman mulai mencipta lagu sejak usia 17 tahun, 1964. Persahabatannya dengan alam sebagai seorang kelana menjadi tema utama lagu-lagunya yang liris dan puitis. Buku ini menyajikan cerita dan makna di balik lagu-lagu Abah Iwan-demikian dia sering disapa-yang digubah hingga usia 61 tahun. Menurut Abah, selama ini manusia cenderung banyak bicara dan ingin didengarkan tapi sukar sekali menjadi pendengar yang baik. Kita seolah telah kehilangan hakikat sebagai seorang manusia yang tidak toleran ter- hadap perbedaan dan berubah menjadi makhluk tanpa empati. Lewat lagu-lagunya, Abah mengajak kita kembali belajar menyimak segala isyarat lirih dan kelembutan alam. "Mari mengamati sinar mentari pagi. Mari mendengar gemercik air yang mengalir, burung berkicau, dan embusan angin yang menyelinap di antara dedaunan. Alam seolah sedang berbicara dengan hatinya yang suci. Jadikanlah alam sebagai gurumu," ujar Abah.
650 # 4 $a Biografi
856 # # $a SMKN 46 Jakarta
990 # # $a 202200901
Content Unduh katalog